QRIS Bagi Wisatawan Mendorong Kenyamanan dan Digitalisasi Transaksi Pariwisata
Seiring globalisasi dan meluasnya pariwisata, metode pembayaran yang cepat, aman, dan tanpa hambatan menjadi kebutuhan penting. Di Indonesia, QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) telah berkembang bukan hanya sebagai alat transaksi lokal, tetapi juga sebagai jawaban terhadap tantangan pembayaran lintas-negara bagi wisatawan.
Merambah Internasional: QRIS Cross Border
Bank Indonesia telah aktif memperluas jangkauan QRIS Cross Border ke sejumlah negara ASEAN: Thailand, Malaysia, dan Singapura. Sistem ini memungkinkan wisatawan asing melakukan pembayaran dengan aplikasi dari negara masing-masing, tanpa perlu menukar uang tunai atau menggunakan kartu. Wisman dapat langsung scan kode QR merchant Indonesia melalui e-wallet asal mereka.
Implementasi ini telah memperkuat strategi inklusi keuangan ASEAN dan mendukung pariwisata lintas batas.
Dominasi Wisman Thailand di Bali
Di Bali, destinasi pariwisata utama Indonesia, penggunaan QRIS oleh wisatawan mancanegara tinggi. Bank Indonesia mencatat, wisman Thailand menjadi pengguna QRIS terbanyak, yaitu 27%, jauh lebih besar dibanding wisatawan Singapura (5%) dan Malaysia (3%). Hal ini menunjukkan kepercayaan serta penggunaan QRIS yang semakin tinggi di kalangan pelancong regional.
Perluasan ke Jepang dan China, Potensi Besar Pariwisata Bali
Pada 17 Agustus 2025, QRIS Cross Border secara resmi diperluas ke Jepang dan China. Ini memberikan peluang baru bagi pariwisata Bali karena kedua negara merupakan sumber wisatawan besar. Deputi BI Bali mencatat, 96% UMKM telah menerapkan QRIS di seluruh Bali dan pengguna QRIS sudah melebihi 1 juta orang. Pada Maret 2025 saja, transaksi QRIS lintas negara di Bali mencapai Rp 1,38 miliar.
Baca Juga : QRIS Melangkah ke Jepang, Layanan Pembayaran Digital Indonesia Kini Resmi Hadir di Negeri Sakura
Data Transaksi Lintas Negara Nasional
Secara nasional, kuartal awal 2025 mencatat lebih dari 24.000 transaksi inbound dari luar negeri ke merchant Indonesia, dengan total nilai sekitar Rp 7,1 miliar. Pertumbuhan QRIS inbound lintas batas mencapai 225% YoY, terutama dari Malaysia (+238% YoY). Penggunaan outbound juga tumbuh, menunjukkan tren wisatawan Indonesia melakukan pembayaran QRIS di luar negeri.
Kawasan Perbatasan Batam dan Keterjangkauan Digital
Bank Indonesia Kepri mencatat transaksi QRIS lintas negara di Batam (Kepulauan Riau) melonjak signifikan sepanjang Januari–April 2025. Transaksi dari Malaysia mencapai 21.715 kali (Rp 6,96 miliar), tumbuh 384% (berbasis volume) dan 789% (berdasarkan nominal). Singapura dan Thailand juga mencetak lonjakan serupa, menunjukkan efektivitas QRIS di kawasan perbatasan.
Keuntungan Wisatawan dan UMKM
Bagi wisatawan, QRIS menawarkan pengalaman berkualitas: mereka tidak perlu menukar uang, cukup scan dengan aplikasi favorit. Selain itu, QRIS aman dari potensi uang palsu dan transaksi non-tunai mengurangi risiko penipuan atau diskriminasi harga di objek wisata.
UMKM juga mendapat manfaat strategis: mereka bisa menerima pembayaran langsung dari wisatawan asing, meningkatkan omzet dan data transaksi transparan. QRIS Cross Border memungkinkan UMKM menjangkau pasar internasional tanpa investasi teknologi besar.
Tantangan di Lapangan
Meski manfaatnya banyak, kenyataan di lapangan tidak selalu sempurna. Beberapa pengguna melaporkan, terutama di Thailand, tidak semua QR code bisa dipindai dengan QRIS karena ketidaksinkronan sistem antarbank. Beberapa sukses, beberapa gagal jadi wisatawan tetap disarankan membawa uang tunai cadangan.
Selain itu, literasi digital UMKM di daerah wisata masih perlu ditingkatkan agar penerimaan QRIS lebih merata. Banyak pedagang di pedesaan atau pasar tradisional belum familiar dengan pembayaran digital.
Kisah Nyata dari Reddit
Seorang pengguna Reddit berbagi pengalaman di Bali dan Nusa Penida; walau berada di daerah terpencil, banyak warung kini menerima QRIS, membuat wisatawan tidak pusing kehabisan uang tunai. Begitu pula di Solo, dimana BI memberi dorongan dengan kampanye seperti “wisata nganggo QRIS”, dari kuliner hingga wisata lokal.
Dampak Lebih Luas Ekonomi Digital dan Pariwisata Inklusif
Pemanfaatan QRIS oleh wisatawan telah memperkuat ekosistem pembayaran digital Indonesia. Digitalisasi transaksi meningkatkan transparansi, efisiensi administrasi bagi pelaku usaha dan otoritas daerah. Dengan QRIS, diaspora digital ekonomi dan inklusi keuangan semakin menguat, memberikan pengalaman pariwisata yang lebih nyaman dan bernilai tinggi.
Kesimpulan
Penggunaan QRIS oleh wisatawan kini merupakan salah satu pilar utama revolusi ekonomi digital dan pariwisata inklusif. Dengan QRIS Cross Border, wisatawan asing menikmati transaksi lebih aman, praktis, dan transparan sementara UMKM mendapatkan pangsa pasar lebih luas dan otomatisasi sistem pembayaran. Meski tantangan seperti regulasi dan literasi masih harus diatasi, momentum ini membuka peluang besar untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat pariwisata digital yang nyaman dan progresif.